Adsterra Cinta atau Karier? Prioritas Mana yang Lebih Baik? - Question Highlight

Search Suggest

Cinta atau Karier? Prioritas Mana yang Lebih Baik?

3 min read

Adakalanya, remaja dihadapkan pada dilema: lebih baik menjalin kisah cinta untuk mencari dukungan system yang komprehensif selama masa pendidikan, atau fokus pada karier agar kelak menemukan pasangan yang sesuai? Pertanyaannya adalah, apakah kita yakin akan mendapatkan dukungan yang tepat dari pasangan, atau justru akan menambahkan beban?

Apakah punya hubungan saat sedang kuliahâ€ï¸ï¸ itu lebih berisiko dari GP itu stabil? Bagus, apa-apa yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk punya hubungan? Berikut delapan pertimbangan yang perlu Anda pertimbangkan:

1. Fokus pada Pernauhan Diri

Meningkatkan kemampuan diri akan membuat dan Anda lebih selektif dalam memilih pasangan. Menurut penelitian oleh Fisher (2004), fase periang cinta mengkuatkan sangat memang menurun kemampuan pikiran seseorang. Kita cenderung melupakan tanda-tanda negatif dari pasangan, karena kuat tergerak oleh perasaan cinta. Dengan memprioritaskan kembangkan kondo, kamu gabungan akan punya standar yang berani dalam memilih pasangan lain. Kamu akan cari istri yang bukan hanya menarik secara fisik, melainkan juga penuhi nilai-nilai kompatibilitas antara Anda.

2. Potensi Mencari Pacar yang Lebih Baik

Dengan berfokus pada perkembangan diri, Anda berpotensi bertemu dengan orang yang lebih baik dalam waktu depan. Lingkungan yang berpotensi mendukung pertumbuhan pribadi, seperti komunitas profesional atau komunitas dengan kesamaan minat, akan menjodohkan Anda dengan orang-orang yang memiliki tujuan hidup yang sama. Mulai hubungan terlalu dini dapat membatasi peluang Anda untuk bertemu dengan individu yang lebih sesuai dengan minat dan tujuan Anda.

3. Kesiapan dalam Menghadapi Ujian Hubungan

Ktes UN: Pengujian dalam hubungan adalah hal yang biasa. Dengan fokus pada pengembangan diri, Anda akan memiliki keterampilan sosial yang lebih baik, seperti komunikasi dan resolusi konflik. Keterampilan ini akan sangat berguna dalam menghadapi tantangan dalam hubungan.

4. Berfokus ke Masa Depan

Penelitian tentang treadmill kebahagiaan dan sistem penghargaan otak menunjukkan bahwa terlalu banyak pemicu stimulasi yang mengeluarkan dopamin, seperti cinta yang intens, dapat ganggu motivasi dan produktivitas kita. Ketika kita terus-menerus mencari kesenangan ini waktu sangat cepat, tubuh kita akan beradaptasi sehingga kita membutuhkan pemicu yang kuat lebih untu kita merasa puas. Ini dapat menyebabkan kita menjadi kurang fokus pada tujuan jangka panjang dan sulit untuk menunda kebahagiaan. Penelitian oleh Kent Berridge dan Barry Schwartz mendukung gagasan bahwa terlalu banyak pilihan dan terlalu banyak stimulasi dapat ganggu keseimbangan kimia di otak, sehingga kita menjadi kurang bahagia dan kurang produktif. Yang awalnya kamu mungkin dapat berkembang dari 1 sampai 100 dalam waktu 3 bulan, karena kelebihan pelepasan dopamin yang berlebih dan tidak dibutuhkan itu, kamu jadi harus menempuh waktu yang lebih lama.

5. Mencintai Diri Sendiri

Sebelum mencintai orang lain, perlu mencintai diri sendiri terlebih dahulu. Dengan berfokus pada perkembangan diri, Anda akan membangun kepercayaan diri yang lebih kuat. Hal ini akan membuat Anda lebih bahagia dan lebih mampu menjalin hubungan yang menyenangkan.

6. Mengingatkan Diri pada Tuhan

Agama mengajarkan kita untuk menjaga diri dan menggapai keberdampingan dengan Tuhan. Dengan fokus pada hal-hal spiritual, Anda akan memiliki arahan hidup yang jelas dan norma-nilai yang tegas. Ini akan membantu Anda dalam memilih pasangan yang sejalan dengan keyakinan Anda.

7. Kesiapan Finansial

Membangun hubungan memerlukan komitmen dan tanggung jawab. Kesiapan finansial akan memberikan Anda perasaan aman dan mengurangi tekanan dalam hubungan. Anda tidak perlu khawatir tentang masalah keuangan yang dapat menyebabkan konflik dalam hubungan.

8. Kemerdekaan untuk Menjelajahi Diri

Masa muda adalah masa yang tepat untuk menggali minat dan bakat Anda. Dengan tidak terikat dalam hubungan yang serius, Anda mendapat kebebasan untuk mencoba hal-hal baru dan mengembangkan diri dengan mandiri.Selama memutuskan apakah harus menjalin hubungan atau tidak, pahami pemikiran tersebut. Namun, dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, Anda dapat membuat keputusan yang bijaksana. Berfokus pada pengembangan diri, baik akademis, sosial, maupun pribadi, akan memberikan Anda dasar yang kuat untuk membangun hubungan yang seimbang dan berkelanjutan di masa depan.

Post a Comment

Ad Space

Responsive Advertisement

Advertisement